Laman

Sabtu, 27 September 2014

Talbis Iblis Terhadap Orang Awam

...
Diantara orang-orang awam ada yang bersungguh-sungguh mengerjakan amalan sunnah tetapi menyia-nyiakan amalan wajib, misalnya dia datang ke masjid sebelum adzan dikumandangkan, lalu mengerjakan sholat sunnah, tetapi ketika mengerjakan sholat berjamaah dan dia menjadi makmum, dia mendahului imam.[1]

Sebagian dari mereka ada yang tidak hadir di masjid pada waktu-waktu sholat fardhu, tetapi datang berdesak-desakkan pada malam-malam yang diharapkan (malam ganjil akhir bulan romadhon).[2]


Diantara mereka beribadah dan menangis saat beribadah, tetapi dia masih saja melakukan perbuatan mesum dan tidak mau meninggalkannya. Ketika dia diberi nasehat terkait hal itu, dia menjawab, “Keburukan dan kebaikan tidak masalah, karena Alloh itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.[3]

Sebagian besar diantara mereka beribadah dengan dasar pikiran mereka sendiri sehingga lebih banyak berbuat kerusakan daripada berbuat kebaikan. Kulihat salah seorang diantara mereka menghafalkan Al-Qur’an dan bersikap zuhud tetapi kemudian dia mencintai nafsunya, padahal ini merupakan perbuatan keji yang paling keji.

[Dikutip dari buku Talbis Iblis, Perangkap Iblis : 560 Tipu Muslihat Iblis yang Tak Disadari Manusia, terjemahan dari Kitab Talbis Iblis karya Imam Ibnul Jauzi. Ditahqiq oleh Aiman Shalih Sya’ban. Penerbit : Pustaka Arafah. Hal. 831]

______________________

Komentar Saya :

[1] Keadaan kaum muslimin sekarang justru lebih memprihatinkan dari zaman beliau (Imam Ibnul Jauzi). Muslim sekarang lebih bersemangat mengerjakan sholat tahajud, sholat istikhoroh, sholat dhuha, dan sholat sunnah lainnya daripada sholat fardhu yang lima waktu, bahkan mereka meninggalkannya. Bukan hanya itu, mereka lebih suka mengerjakan hal yang bid’ah dan meninggalkan hal yang wajib, buktinya ialah masjid-masjid dan rumah-rumah mereka bagaikan kuburan.

[2] Kaum muslimin sekarang lebih bersemangat mengerjakan sholat tarawih yang hukumnya sunnah daripada sholat fardhu. Buktinya ketika dikumandangkan adzan untuk melaksanakan sholat fardhu, berapa orangkah yang hadir? Apakah banyaknya sama dengan jamaah sholat tarawih?

[3] Contoh lainnya banyak terjadi di sekitar kita, salahsatunya ialah banyak diantara kaum muslimin yang melaksanakan sholat fardhu tetapi masih saja pacaran, bahkan menganggapnya suatu hal yang lumrah di masyarakat bahkan dipandang aneh apabila seseorang tidak berpacaran. Bagaimana mereka bisa beranggapan seperti itu padahal pacaran adalah salahsatu jenis dari jenis-jenis zina yang dilarang oleh agama??!! []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Para Pengunjung yang budiman! Silahkan untuk memberikan saran, kritikan, dan komentarnya mengenai artikel yang ada di web ini. Namun, tetap memperhatikan etika dalam memberikan saran, kritikan, dan komentar.