Laman

Sabtu, 13 September 2014

Harta Bukan Tolak Ukur Kemuliaan di Sisi Alloh



Seringkali saya mendengar sebagian kaum muslimin berucap,

"Saya sudah beribadah sekian lamanya akan tetapi kehidupan saya tetap begini-begini saja, tetap miskin. Sedangkan tetangga saya yang tak pernah melaksanakan sholat, kehidupannya serba lancar, harta kekayaannya melimpah. Kalau seperti ini keadaannya berarti janji Alloh itu bohong..."

Betapa miris hati ini ketika mendengar ucapan buruk tersebut keluar dari lisan seorang yang mengaku dirinya muslim. Oleh sebab itu, perlu kiranya untuk dijelaskan mengenai harta dan kemuliaan.


1. Ketahuilah bahwa harta itu adalah ujian dari Alloh. Barangsiapa yang memanfaatkan harta tersebut di jalan Alloh, semakin bertambahnya harta maka bertambah pula ketaatannya kepada Alloh, maka yang seperti inilah yang menjadikan harta sebagai bentuk pemuliaan dari-Nya. Namun, sebaliknya apabila harta tersebut justru semakin menjauhkan pemiliknya dari Alloh maka sejatinya harta tersebut adalah bentuk penghinaan Alloh. Mengapa penghinaan? Karena dengan harta tersebutlah Alloh membiarkan pemiliknya terjerumus ke dalam kehinaan.

2. Ketahuilah bahwa harta banyak menjerumuskan manusia ke dalam kehinaan. Tidakkah kita ingat dengan kisah Fir'aun yang karena kekuasaan dan harta lalu Alloh menenggelamkannya di laut merah?!. Tidakkah kita ingat pula kisah Qorun yang karena harta lalu Alloh memendamnya beserta hartanya kedalam bumi. Tidakkah kita ingat juga kisah Namrud, Jalut, Abu Jahal, dan lainnya?

3. Ketahuilah bahwa apa yang menurut kita baik belum tentu baik di sisi Alloh. Begitu pun sebaliknya, apa yang menurut kita buruk belum tentu buruk di sisi Alloh. Kita memandang bahwa harta adalah sesuatu yang baik bagi kita akan tetapi Alloh mengetahui bahwasanya apabila kita diberikan harta yg banyak maka kita akan kufur kepada-Nya, tidak bisa mensyukuri harta tsb. Oleh sebab itulah, Alloh menginginkan kebaikan bagi kita dengan cara menjauhkan kita dari perbuatan kufur yg akan kita perbuat karena harta dengan cara memberikan sedikit harta saja kepada kita.

4. Ketahuilah bahwa dunia adalah surga bagi orang-orang kafir dan penjara bagi orang-orang mukmin. Oleh karena itulah, Alloh segerakan balasan atas perbuatan baik mereka (orang-orang kafir) di dunia dengan harta kekayaan yg melimpah, dan segala kenikmatan dunia lainnya. Sedangkan di akhirat, mereka (orang-orang kafir) tidak akan mendapatkan apa-apa selain siksaan yg amat pedih. Adapun orang-orang mukmin akan mendapatkan balasan di akhirat berupa kenikmatan-kenikmatan surga dengan berlipat-lipat, lebih besar dari apa yg diperoleh oleh orang-orang kafir di dunia. Ketahuilah, tempat menyimpan cemeti di surga saja jauh lebih berharga daripada dunia dan seisinya.

5. Ketahuilah, Alloh menguji orang-orang kaya apakah mereka akan bersyukur ataukah tidak. Begitu pula orang-orang miskin, Alloh uji mereka apakah mampu bersabar ataukah tidak.

6. Ketahuilah bahwa di akhirat kelak orang-orang miskin adalah orang-orang yg ringan hisabnya sehingga mereka pun termasuk golongan yg lebih dulu masuk surga daripada orang-orang kaya. Mengapa demikian? Karena orang-orang kaya ditanya dua hal, darimana mendapatkan harta tsb? dan Digunakan untuk apa?. Semakin kaya seseorang maka semakin besarlah tanggungjawab yg ia emban.

7. Ketahuilah bahwa dunia itu semakin dikejar akan semakin jauh. Tidak akan pernah usai keinginan manusia terhadap dunia, terutama harta bahkan jika seseorang itu memiliki satu gunung emas maka ia akan menginginkan gunung emas lainnya. Oleh sebab itu, kesederhanaan terhadap dunia adalah lebih baik dan itulah yg dicontohkan oleh junjunan kita Rosululloh. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Para Pengunjung yang budiman! Silahkan untuk memberikan saran, kritikan, dan komentarnya mengenai artikel yang ada di web ini. Namun, tetap memperhatikan etika dalam memberikan saran, kritikan, dan komentar.