Laman

Senin, 08 Oktober 2012

Ringkasan Daurah Meniti Jejak Para Sahabat

Narasumber : Al-Ustadz Abu Qatadah Al-Atsary Hafidzahullah
Tema : Meniti jejak Para Sahabat Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam
Waktu& tempat : Bandung, 24 Maret 2012, pukul 16.30-18.00 WIB

I. Definisi Sahabat
->Al-Imam Ibnu Hajar Al-Atsqalani berkata : "Sahabat ialah setiap yang bertemu dengan Nabi Shalallahu 'alahi wasallam lalu beriman kepadanya dan ia meninggal dalam keadaan islam."

berdasarkan ucapan beliau, maka terdapat batasan siapa yang disebut sahabat, yaitu :

1. Telah tetap bertemu dengan Nabi Shalallahu 'alaihi Wasallam, baik sejenak, sebulan, ataupun setahun. sehingga tidak terkantung dengan seberapa lamanya bertemu.
2. Beriman kepada Nabi Shalallahu 'alaihi Wasallam disaat beliau masih hidup.
3. Meninggal dalam keadaan Islam.


II. Bagaimana kita mengetahui bahwa seseorang itu adalah Sahabat Nabi Shalallahu 'alaihi Wasallam?

Ada lima cara agar kita mengetahui bahwa seseorang itu adalah sahabat Nabi Shalallahu 'alaihi Wsallam :
1. Adanya berita mutawatir yang mengabarkan hal tsb.
2. Adanya berita yang masyhur dikalangan para ulama bahwa ia adalah sahabat.
3. Adanya berita dari para tabi'in bahwa ia adalah seorang sahabat.
4. Mengakui bahwa dirinya adalah sahabat Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam dan terdapat kabar yang shahih tentangnya.

III. Kenapa Ahlussunnah Waljama'ah memiliki perhatian khusus kepada para sahabat?

Hal itu bisa dilihat dari beberapa segi, yaitu :

1. Pengambilan Ilmu.
Allamah Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah berkata : pengambilan ilmu itu terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Pengambilan ilmu dengan tanpa perantara
Ini hanya dilakukan oleh Para Sahabat radhiyallahu 'anhu.
b. Pengambilan ilmu dengan perantara
Ini dilakukan oleh Para ulama, para tabi'ut tabi'in kpd para tabi'in, dan para tabi'in kpd para sahabat.

2. Tidak ada satupun ulama yang berbicara mengenai suatu disiplin ilmu melainkan berbicara tentang para sahabat.
Al-Imam Asy-Syafi'i berkata : agama itu terdiri dari lima, yaitu :
a. Al-Qur'an
b. As-Sunnah
c. Ijma' para Sahabat
d. Qiyash yang Shahih
e. Qiyash yang disandarkan kpd yang empat diatas

3. Mencacatkan (menghina,membenci,mengkafirkan,dll) para sahabat, sama saja seperti mencacatkan agama ini.
->Al-Imam Abu Zuj'a Ar-razi berkata : "Apabila ada seseorang yang berbicara miring dan mengomentari miring thdp para sahabat, maka ketahuilah bahwa dia adalah seorang yang Zindiq."
->Al-Imam Malik bin Anas berkata : "barangsiapa yang membenci sahabat Nabi, maka ia tidak layak mendapatkan harta rampasan perang."
->Al-Imam Al-Barbahari berkata : "Ketahuilah, barangsiapa yang berbicara buruk tentang para sahabat Nabi, maka ia telah berkata buruk  mengenai Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam."
->Al-Imam Ath-Thahawi berkata : "Dan mencintai mereka adalah Iman sedangkan membenci mereka adalah kekufuran. barangsiapa yang mencacatkan mereka, maka ia telah mencacatkan agama ini."

4. Karena telah munculnya aliran yang menyimpang thdp para sahabat.
Diantara Aliran yang dimaksud ialah :

1. Syi'ah
Syi'ah terbagi kedalam 3 kelompok, yaitu :
a. Syi'ah Tabdhiliyyah/Syi'ah Zaidiyyah
Kelompok Syi'ah yang melebihkan Sahabat Ali' bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu dari sahabat yang lainnya. Namun, mereka tdk mengkafirkan sahabat yang lainnya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata : "mereka adalah yang paling dekat dengan Ahlussunnah."
b. Syi'ah Tabri'iyyah
Kelompok Syi'ah yang mengagungkan Ali' bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu dan mengkafirkan sahabat yang lain, kecuali 3 sahabat yaitu Miqdad, Abu Dzar, dan Salman Radhiyallahu anhum.
c. Syi'ah Al-Ghullat
kelompok Syi'ah yang menuhankan Ali' bin Abi Thalib. Syi'ah ini diperangi oleh Ali' bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu.
->Syi'ah Tabri'iyyah dan Syi'ah Al-Ghullat sering dikenal dengan nama Syi'ah Rafidhah!

2. Khawarij
kelompok ini adalah kelompok yang mengkafirkan semua orang yang tidak sependapat dengan mereka, walaupun orang tsb adalah para sahabat. (saya->Khawarij ini adalah yang selalu melakukan teror di negeri - negeri (teroris)).

3. Hashibiyyah
kelompok ini adalah kebalikan dari Syi'ah, yaitu membenci dan mengkafirkan Ahlul bait. Kelompok ini merupakan sempalan dari Khawarij.

4. Muta'zilah
Kelompok ini adalah kelompok yang tidak menganggap para sahabat, bahkan mereka mengaku lebih berimu daripada para sahabat. (saya->mereka juga adalah orang-orang yg lebih mendahulukan akal dari pada Nash Al-Qur'an dan hadits)

IV. bagaimana sikap Ahlussunnah terhadap para sahabat?
->Al-Imam Ath-Thahawi berkata : "Kami Ahlussunnah mencintai para sahabat dan kami tidak berlebihan dalam mencintai mereka. Kami membenci siapa yang membenci mereka dan tidaklah kami menyebutkan mereka melainkan dengan kebaikan."

Ada 7 poin sikap ahlussunnah thdp para sahabat, yaitu :
1. mencintai mereka
2. Kasih sayang kpd mereka dan memintakan ampunan utk mereka
3. Meyakini akan keutamaan dan keadilan mereka
4. Tidak mencaci mereka
5. Wajib membenci siapa yang membenci mereka
6. Mengambil Ijma' mereka dan mengikuti jejak mereka
7. Bersikap diam thdp keburukan yang terjadi diantara mereka
#mengapa Ahlussunnah bersikap diam thdp keburukan yg terjadi diantara para sahabat :
1. Allooh Subhanahu wata'ala telah mengampuni mereka
2. Kebaikan mereka lebih banyak daripada keburukan mereka, sehingga kebaikan mereka menutup keburukan mereka
3. Adanya keutamaan para sahabat
4. Perselisihan mereka adalah karena ijtihad yang mereka lakukan bukan karena hawa nafsu.
salahsatu perselisihan yang terjadi ialah : Muawiyyah bin Abu sufyan Radhiyallahu anhu  dengan Ali' bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Para Pengunjung yang budiman! Silahkan untuk memberikan saran, kritikan, dan komentarnya mengenai artikel yang ada di web ini. Namun, tetap memperhatikan etika dalam memberikan saran, kritikan, dan komentar.