Laman

Jumat, 12 Oktober 2012

Apakah Ada Rasul dari Kalangan Jin?

“Wahai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepada kalian rasul-rasul dari golongan kalian sendiri.” (Al An’am : 130)

Bagaimana respon temen-temen terhadap ayat di atas? Yap...diantara temen-temen pasti ada yang berpendapat, “Berarti di kalangan Jin pun ada Nabi dan Rasulnya juga ya!”...Nah, terus bener ngga nih pendapat temen-temen thdp ayat tsb. Yuk...kita lihat pembahasannya oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin...Selamat Menyimak...^_^
___________________________________
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah berkata :
وقد اختلف العلماء في الجن هل منهم رسول أو نبي أو لا؟ فقال بعضهم: إن فيهم ذلك.

Para ulama’ berbeda pendapat tentang jin, apakah ada diantara mereka yang menjadi Rasul, Nabi ataukah tidak ? Sebagian ulama’ mengatakan bahwa : ada Nabi atau Rasul dari kalangan jin.
والأظهر أن الجن ليس فيهم رسول بدليل قوله تعالى: {{وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا وَإِبْرَاهِيمَ وَجَعَلْنَا فِي ذُرِّيَّتِهِمَا النُّبُوَّةَ وَالْكِتَابَ}} [الحديد: 26] ، والجن ليسوا من ذرية نوح ولا إبراهيم.

Pendapat yang nampak lebih kuat adalah bahwa tidak ada Rasul dari kalangan jin. Berdasarkan firman Allah ta’ala : “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami jadikan kepada keturunan keduanya kenabian dan Al Kitab.” (Al Hadid : 26).

Dan jin tidak termasuk dari keturunan Nuh, tidak pula keturunan Ibrahim ‘alaihimassalam.
وأما قوله تعالى: {{يَامَعْشَرَ الْجِنِّ وَالإِنْسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ}} [الأنعام: 130] فالخطاب للمجموع لا باعتبار الجميع،

Adapun firman Allah ta’ala : “Wahai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepada kalian rasul-rasul dari golongan kalian sendiri.” (Al An’am : 130). Arah pembicaraan ayat ini ditujukan kepada jenis jin dan manusia bukan kepada semua jin dan manusia.

واستدل بعضهم بقوله تعالى: {{وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلاَّ رِجَالاً نُوحِي إِلَيْهِمْ}} [يوسف: 109] لأن الجن يسمون رجالاً؛ قال تعالى: {{وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ}} [الجن: 6] .

Sebagain ulama’, mereka berdalil dengan firman Allah ta’ala : “Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya.” (Yusuf : 109), karena jin dinamakan dengan laki-laki (rijaal), Allah ta’ala berfirman : “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin.” (Al Jin : 6).

ولكن هذا الدليل ليس بواضح، وأصرح ما في المسألة أن الله جعل النبوة في ذرية نوح وإبراهيم عليهما السلام.

Akan tetapi dalil-dalil yang disebutkan oleh para ulama’ yang berpendapat ada Rasul dari golongan jin tidak menunjukkan secara jelas. Maka pendapat yang kuat dalam masalah ini adalah bahwa Allah menjadikan nubuwah (kenabian) dari keturunan Nuh dan Ibrahim ‘alaihimassalam.


http://abukarimah.wordpress.com/2012/03/05/apakah-ada-nabi-dan-rasul-dari-golongan-jin/

2 komentar:

  1. jin juga punya rasul,syaratnya kamu harus mencari ilmunya ke guru mursid.jika agan sudah paham tentang hadits man 'arafa nafsahu fakod 'arafa rabbahu;maka kamu akan tahu siapa rosulnya jin itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebelumnya saya ucapkan, "terima kasih", pada anda yang telah berkunjung ke blog saya yang sangat sederhana ini dan juga atas komentar dari anda. :)

      Perlu diketahui bahwa artikel di atas merupakan terjemahan dari perkataan 'ulama (bukan perkataan saya), yaitu Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin -Rohimahulloh-. Dan telah dijelaskan pula oleh beliau bahwa para 'ulama berbeda pendapat dalam masalah tersebut. Dan beliau sendiri lebih memilih/menguatkan pendapat 'ulama yang mengatakan bahwa tidak ada rasul dari kalangan jin. Tentunya para 'ulama bukanlah orang yang mengetahui hal ghaib seperti itu karena hanya Alloh -'Azza Wa Jalla- saja yang mengetahui hal ghaib, melainkan mereka hanya menilai suatu pendapat dari dalil-dalil yang digunakan. Dan inilah diwasiatkan oleh Rosululloh -Shollallohu 'Alaihi Wasallam- :

      "Aku tinggalkan untuk kalian 2 perkara yang apabila kalian berpegang teguh pada 2 perkara tersebut maka kalian tidak akan tersesat untuk selama-lamanya. 2 perkara itu adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah."

      Adapun hadits yang anda maksudkan, "man 'arafa nafsahu fakod 'arafa rabbahu" adalah hadits yang berderajat maudhu'. Sebagaimana yang telah banyak dijelaskan oleh para 'ulama ahli hadits mengenai ke-maudhu'-an hadits tersebut, diantaranya ialah Imam An-Nawawi, Imam As-Sakhowi, Imam As-Sam'ani, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Allamah Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah, dan Syaikh Al-Albani -Rohimakumulloh-.

      Mungkin, seorang 'ulama berpendapat bahwa ada rasul dari kalangan jin. Akan tetapi, mengenai siapakah rasul tersebut maka beliau pun tidak mengetahuinya karena hal tersebut merupakan perkara ghaib. Adapun jika informasi mengenai rasul tsb bersumber dari kalangan jin maka kita tidak bisa mempercayainya begitu saja karena kita tidak tahu apakah jin tersebut telah berkata jujur atau berdusta.

      Hapus

Para Pengunjung yang budiman! Silahkan untuk memberikan saran, kritikan, dan komentarnya mengenai artikel yang ada di web ini. Namun, tetap memperhatikan etika dalam memberikan saran, kritikan, dan komentar.