Oleh Abdulloh Abu Hafshoh Al-Atsary
-->
-->
Ketika Nabi shallallaahu
‘alaihi wa sallam bertanya kepada seorang budak wanita ‘Dimanakah Allah?’, dengan mudah
dijawab : ‘Di atas langit’. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa
sallam pun membenarkannya (Lihat Shahih Muslim juz 2 hal 70-71, Imam
Abu Dawud no.930-931, Imam Nasa'i juz 3 hal.13-14, Imam Ahmad juz 5 hal 447,
448, 449; Imam Ad-Darimi juz 1 hal 353-354 dll)
1.
Perkataan Imam Abu Hanifah –Rohimahulloh-
مَنْ أَنْكَرَ أَنَّ اللِّهَ فِي السَّماَءِ فَقَدْ كَفَر
“Barangsiapa yang
mengingkari sesungguhnya Allah di atas langit, maka sesungguhnya telah kafir.”
“Siapa yang mengatakan'aku tidak tahu
Rabbku di langit atau di bumi maka ia telah kafir. Begitupula siapa
yang mengatakan bahwa Allah di atas Arsy tetapi aku tidak tahu apakah arys itu
di langit atau di bumi.” [Lihat al-Fiqh al-Absath, hal 46, serupa dengan lafal ini dinukil oleh Imam
adz-dzahabi dalam al-uluw hal 101-102, Ibnu Qudamah dalam al-Uluw hal 116, dan
Ibnu abil 'Iz dalam Syarh ath-thahawiyah hal 301]
2. Perkataan Imam Daaril-Hijrah,
Malik bin Anas –Rohimahulloh-
حدثني أبي رحمه الله حدثنا سريج بن النعمان حدثنا عبدالله بن نافع قال كان
مالك بن أنس يقول الايمان قول وعمل ويقول كلم الله موسى وقال مالك الله في السماء
وعلمه في كل مكان لا يخلو منه شيء
Telah menceritakan kepadaku ayahku Rohimahulloh :
Telah menceritakan kepada kami Suraij bin An-Nu’maan : Telah menceritakan
kepada kami ‘Abdullah bin Naafi’, ia berkata : Malik bin Anas pernah berkata : “Iman
itu adalah perkataan dan perbuatan, Allah berbicara kepada Musa, Allah
berada di langit dan ilmu-Nya ada di setiap tempat, tidak ada sesuatupun yang
luput dari-Nya” [Diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Ahmad dalam As-Sunnah,
hal. 280 no. 532; shahih].
Ibnu ‘Abdil Barr –Rohimahulloh- (Fuqoha
dan ahlul hadits madzhab maalikiyah) menjelaskan ijma’ perkataan
Al-Imaam Maalik di atas dengan perkataannya :
علماء الصحابة
والتابعين الذين حمل عنهم التأويل قالوا في تأويل قوله عز وجل (مَا يَكُونُ مِنْ
نَجْوَى ثَلاثَةٍ إِلا هُوَ رَابِعُهُمْ)
هو على العرش، وعلمه في كل مكان، وما خالفهم في ذلك أحد
يحتج بقوله
“Ulama dari kalangan
shahabat dan taabi’iin yang diambil ta’wil mereka berkata tentang ta’wil firman-Nya ‘azza
wa jalla : ‘Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah
yang keempatnya’ (QS. Al-Mujaadilah : 7) : ‘Allah berada di
atas ‘Arsy, dan ilmu-Nya berada di setiap tempat’. Tidak ada seorangpun
yang dijadikan hujjah perkataannya yang menyelisihi mereka” [Itsbaatu
Shifaatil-‘Ulluw oleh Ibnu Qudaamah, hal. 166 no. 77]
3. Perkataan Imam Asy-Syafi’i –Rohimahulloh-
القول في السنة التي
أنا عليها، ورأيت أصحابنا عليها، أهل الحديث الذين رأيتهم، وأخذت عنهم مثل سفيان،
ومالك، وغيرهما: الإقرار بشهادة أن لا إله إلا الله، وأن محمداً رسول الله، وأن
اللهَ تعالى على عرشه في سمائه يقرب من خلقه كيف شاء، وأن الله تعالى ينزل إلى
سماء الدنيا كيف شاء.
“Perkataan dalam
sunnah yang aku berjalan di atasnya, dan aku lihat para sahabat kami juga
berjalan di atasnya, -yakni para ahlul hadits yang ku temui dan ku ambil ilmu
dari mereka, seperti Sufyan Ats-Tsauri, Malik, yang lainnya-, adalah: Berikrar
dengan persaksian bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah selain Alloh,
sesungguhnya Muhammad itu Rosululloh, sesungguhnya ALLOH DI ATAS ARSY-Nya, di
atas langit-Nya, Dia mendekat kepada makhluknya bagaimanapun Dia kehendaki, dan
Alloh juga turun ke langit dunia sesuai kehendaknya.” [Ijtima’ul juyusyil islamiyah libnil
qoyyim, hal: 165. Itsbatu Shifatil Uluw, hal:124. Majmu’ul Fatawa 4/181-183. Al-Uluw lidz
Dzahabi, hal: 120. Mukhtashorul Uluw lil Albani, hal: 176]
4. Perkataan Imam Ahmad
bin Hanbal –Rohimahulloh-
حدثنا أبو الفضل جعفر
بن محمد الصندلى قال : حدثنا الفضل بن زياد قال
: سمعت أبا عبد الله أحمد بن حنبل يقول : قال مالك بن
أنس : الله عز وجل في السماء وعلمه في كل مكان ، لا يخلو منه مكان ، فقلت : من
أخبرك عن مالك بهذا ؟ قال : سمعته من شريح بن النعمان ، عن عبد الله بن نافع
Telah menceritakan kepada kami Abul-Fadhl
Ja’far bin Muhammad Ash-Shandaliy, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami
Al-Fadhl bin Ziyaad, ia berkata : Aku mendengar Abu ‘Abdillah Ahmad bin Hanbal
berkata : Telah berkata Maalik bin Anas : “Allah ‘azza wa jalla berada
di langit dan ilmu-Nya ada di setiap tempat. Tidak ada sesuatupun
yang luput dari-Nya”. Lalu aku (Al-Fadhl bin Ziyaad) berkata : “Siapakah yang mengkhabarkan
kepadamu dari Maalik perkataan ini ?”. Ahmad berkata : “Aku mendengarnya
dari Syuraih bin An-Nu’maan, dari ‘Abdullah bin Nafi’ ” [Diriwayatkan oleh
Al-Aajuriiy dalam Asy-Syarii’ah, no. 696].
فقال يوسف بن موسى
القطان شيخ أبي بكر الخلال قيل لأبي عبد الله : الله فوق السماء السابعة على عرشه
بائن من خلقه وقدرته وعلمه بكل مكان قال
: نعم هو على عرشه ولا يخلو شيء من علمه
Telah berkata Yuusuf bin Muusaa
Al-Qaththaan, syaikh Abu Bakr Al-Khallaal : Dikatakan kepada Abu ‘Abdillah : “Apakah
Allah berada di atas langit yang tujuh, di atas ‘Arsy-Nya, terpisah dari
makhluk-Nya, serta kekuasaan-Nya dan ilmu-Nya ada di setiap tempat ?”. Ia (Ahmad) menjawab
: “Benar, Allah ada di atas ‘Arsy-Nya, tidak ada sesuatupun yang luput dari
ilmu-Nya” [Diriwayatkan oleh Al-Khallaal sebagaimana disebutkan oleh
Adz-Dzahabiy dalam Al-‘Ulluw hal. 130; shahih].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Para Pengunjung yang budiman! Silahkan untuk memberikan saran, kritikan, dan komentarnya mengenai artikel yang ada di web ini. Namun, tetap memperhatikan etika dalam memberikan saran, kritikan, dan komentar.