Laman

Kamis, 28 Mei 2015

Bertema Dengan Setan?

Perbedaan antara permusuhan setan dan permusuhan manusia

Allah -Subhanahu Wa Ta'ala- berfirman :

"Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." [QS. Al-A'raaf : 199-200]

"Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan. Dan katakanlah, 'Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku." [QS. Al-Mukminuun : 96-98]

"Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yag baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." [QS. Fushshilat : 34-36]

Al-Hafizh Ibnu Katsir mengatakan, "Makna tiga ayat ini tidak ada bandingannya. Allah -Subhanahu Wa Ta'ala- memerintahkan manusia agar senatiasa berbuat baik kepada manusia yang memusuhi dan memperlakukannya secara wajar, supaya watak kemanusiaannya (fitrahnya) kembali jernih dan bening.
Allah -Subhanahu Wa Ta'ala- juga memerintahkan manusia untuk meminta perlindungan kepada-Nya dari musuhnya, yaitu setan yang tidak pernah mau menerima perlakuan wajar dan tindakan baik serta tidak pernah berbuat selain untuk menghancurkan manusia; karena dahsyatnya permusuhan antara dirinya dengan bapak mereka dahulu, yaitu Adam -'Alaihissalam-." (Tafsir Ibnu Katsir : 1/3)

[RUQYAH, Syaikh Wahid Abdussalam Baali]

Rabu, 27 Mei 2015

Manusia Tidak Bisa Melihat Jin




KEENAM : 

Jin, termasuk Iblis beserta kaumnya tidak bisa dilihat oleh mata kepala kita, manusia tidak bisa melihat jin. [14] Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam kitab-Nya yang mulia : 

"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman."  (QS. Al-A'raaf : 27)

Sabtu, 16 Mei 2015

Logo SMAN 1 Kalijati


Mangga, bagi yang membutuhkan logo di atas!! Mohon maaf jika logonya tdk sempurna... :)

Selasa, 30 September 2014

Syubhat-Syubhat Kaum Sufi Dalam Hal Keyakinan dan Beberapa Hal Lainnya


Berikut ini kami sebutkan enam syubhat kaum sufi :

Syubhat Pertama :

Mereka berkata, "Apabila segala urusan sudah ditetapkan takdirnya pada zaman dahulu, dan sejumlah kaum sudah ditetapkan hidup bahagia sedang yang lainnya sudah ditetapkan sengsara, maka orang yang bahagia tidak akan sengsara dan orang yang sengsara takkan bisa berbahagia. Yang diinginkan dari seluruh amalan itu bukanlah amalan itu sendiri, tetapi untuk meraih kebahagiaan dan untuk menepis kesengsaraan, sedangkan amalan itu sudah ditetapkan sebelum kita, maka tidak perlu melelahkan diri kita untuk beramal, tidak perlu menahan nafsu dari menikmati kelezatan, karena yang tercatat pada takdir itu pasti terjadi, tidak bisa tidak."

Jawab terhadap syubhat ini hendaknya dikatakan kepada mereka :

Talbis Iblis Terhadap Pemberi Nasehat

...

Kadang-kadang seorang pemberi nasehat pada awalnya bertujuan benar dalam menasehati. Hanya saja seiring berjalannya waktu, hati mereka muncul rasa 'haus' untuk menjadi bintang panggung. Sehingga dia berambisi untuk dimuliakan.

HAL ITU DAPAT DIKETAHUI KETIKA DIA TIDAK MERASA SENANG APABILA ADA PENASEHAT LAIN YANG MENGGANTIKANNYA ATAU MEMBANTUNYA MENGURUS MANUSIA. Kalau saja benar tujuannya, tentu saja dia tidak akan benci bila dia dibantu untuk menasehati manusia.

...

Sabtu, 27 September 2014

Jenis Cerita Misteri yang Paling Tidak Saya Suka


Membaca dan mendengarkan cerita merupakan dua hal yang sangat saya sukai. Karena kesukaan saya inilah yang membuat saya membeli "beberapa" buku novel. Walaupun tidak semua jenis novel saya baca, ada beberapa novel yang tidak saya sukai, salahsatunya ialah novel bergendre remaja atau cinta-cintaan, apalagi kalau ditambah bumbu-bumbu "islami", katanya.

Nah, kemudian diantara cerita yang suka ialah cerita berjenis misteri atau mistik. Hampir setiap cerita yang seperti ini saya baca sampai rampung walaupun ceritanya lumayan panjang. Bahkan, cerita-cerita atau drama radio yang berjenis ini saya patengin terus meskipun acaranya dimulai mendekati tengah malam. Tapi, entah mengapa akhir-akhir ini sensasi saya dalam mendengarkan dan membaca cerita mistik mulai berkurang. Entah mungkin karena telah terbiasa atau ceritanya yang monoton, entahlah?!. Namun, yang jelas ada beberapa hal yang paling tidak saya sukai dari salahsatu jenis cerita ini, yaitu salahsatunya ialah apabila ceritanya diambil dari sudut pandang "hantu".

Talbis Iblis Terhadap Orang Awam

...
Diantara orang-orang awam ada yang bersungguh-sungguh mengerjakan amalan sunnah tetapi menyia-nyiakan amalan wajib, misalnya dia datang ke masjid sebelum adzan dikumandangkan, lalu mengerjakan sholat sunnah, tetapi ketika mengerjakan sholat berjamaah dan dia menjadi makmum, dia mendahului imam.[1]

Sebagian dari mereka ada yang tidak hadir di masjid pada waktu-waktu sholat fardhu, tetapi datang berdesak-desakkan pada malam-malam yang diharapkan (malam ganjil akhir bulan romadhon).[2]

Kamis, 25 September 2014

Nasehat Imam Ibnul Jauzi Dalam Masalah Nyanyian


Sebelum kami membicarakan tentang mubah, haram, atau makruh-nya nyanyian, maka kami katakan bahwa :

Sudah sepantasnya bagi seorang yang berakal itu selalu menasehati dirinya dan saudara-saudaranya. Dia hendaknya waspada terhadap talbis iblis dalam masalah nyanyian, karena nyanyian sangatlah beragam. Tidak semua orang menghukumi sama. Ada yang membolehkan, tapi ada juga yang memakruhkan. Maka disini kami akan memulai dengan nasehat untuk diri kami sendiri dan saudara semuanya.

Sudah kita ketahui bersama bahwa tabiat manusia itu semuanya hampir sama. Jadi, ketika ada seorang pemuda yang berbadan sehat dan bertabiat lurus mengaku apabila melihat wanita-wanita cantik, hatinya tidak gelisah, tidak terpengaruh, dan merasa tidak membahayakan agamanya, maka kami sama sekali tidak memercayainya, karena kami tahu bahwa tabiat manusia itu sama.

Mencintai Kebaikan Untuk Oranglain



Dari Abu Hamzah Anas bin Malik -Rodhiyallohu 'Anhu-, pelayan Rosululloh, dari Nabi -Shollallohu 'Alaihi Wasallam-, beliau bersabda,

"Tidak beriman salah seorang dari kalian sehingga ia mencintai untuk saudaranya segala (kebaikan) yang dicintainya untuk dirinya sendiri."

[HR. Al-Bukhori (No.13) dan Muslim (No.45)]

>> Syaroh hadits di atas dari Imam An-Nawawi -Rohimahulloh- :