Laman

Senin, 24 Februari 2014

Tidak Ada Jaminan Bahwa Kita Akan Mati Dalam Keadaan Muslim


Dari Abu Huroiroh -Rodhiyallohu ‘Anhu- berkata, Rosululloh -Shollallohu ‘Alaihi Wasallam- telah bersabda:

مَا مِنْ مَوُلُودٍ إِلاَّ يُوْلَدُ عَلىَ الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ، كَمَا تُنْتِجُ الْبَهِيْمَةُ بَهِيْمَةً جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّونَ فِيْهَا مِنْ جَدْعَاءَ؟

"Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Seperti hewan melahirkan anaknya yang sempurna, apakah kalian melihat darinya buntung (pada telinga)?"

[Hadits di atas diriwayatkan oleh Al-Imam Malik -Rohimahulloh- dalam Al-Muwaththo' (no. 507); Al-Imam Ahmad -Rohimahulloh- dalam Musnad-nya (no. 8739); Al-Imam Al-Bukhori -Rohimahulloh- dalam Kitabul Jana'iz (no. 1358, 1359, 1385), Kitabut Tafsir (no. 4775), Kitabul Qodar (no. 6599); Al-Imam Muslim -Rohimahulloh- dalam Kitabul Qodar (no. 2658)]


Hadits di atas memberitahukan bahwa setiap bayi yang terlahir ke dunia itu dalam keadaan muslim, dalam keadaan islam. Alloh Ta'ala-lah yang memberikan keislaman itu tanpa diminta oleh sang bayi. Khususnya bagi kita yang terlahir dari keluarga muslim, keislaman itu telah kita peroleh saat kita terlahir ke dunia hingga hari ini. Itulah jaminan Alloh Ta'ala bagi para bayi. Tapi, adakah jaminan dari Alloh Ta'ala untuk kita yang muslim ini diakhir kehidupan nanti, di saat-saat terakhir kehidupan kita? Tidak, sama sekali tidak! Kita tidak tahu apakah diakhir nanti kita masih dalam keadaan muslim ataukah malah dalam kekafiran.

Dari Abu ‘Abdirrohman Abdulloh bin Mas’ud -Rodhiyallohu 'Anhu-, dia berkata, bahwa Rosululloh telah bersabda, – dan beliau adalah orang yang jujur dan dibenarkan - :

"Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi ‘alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 hal: rezeki, ajal, amal dan celaka/bahagianya. Maka demi Allah yang tiada Ilah selain-Nya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja, kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga."

[Diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari -Rohimahulloh- (No.3208) dan Imam Muslim -Rohimahulloh- (No.2643)]

Maka dari itu, memintalah kepada Alloh agar Dia tetap memberikan keislaman kepada kita hingga akhir hayat karena hanya keislamanlah yang dapat menyelamatkan kita di akhirat kelak.

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

"Ya Robb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." [QS. Ali Imron : 8]

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

"Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu" [HR. Tirmidzi, Ahmad, Hakim, dishohihkan oleh Adz-Dzahabi, lihat pula Shohihul Jami’]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Para Pengunjung yang budiman! Silahkan untuk memberikan saran, kritikan, dan komentarnya mengenai artikel yang ada di web ini. Namun, tetap memperhatikan etika dalam memberikan saran, kritikan, dan komentar.