Laman

Selasa, 02 April 2013

Pentingnya Merapatkan dan Meluruskan Shof



عن أنس قال قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم : "إعتدلوا فى صفو فكم، وترصو، فإنّي أراكم وراء ظهري!"؛ قال أنس : "فلقد رايت أحدنا يلزق منكبه بمنكب صاحبه وقدمه بقدمه" (متفق عليه

Artinya : Dari Anas, ia berkata : Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam telah bersabda : “Luruskan Shof-mu dan hendaklah kamu merapatkannya karena sesungguhnya aku dapat melihatmu dari belakang punggungku!”. Anas berkata : “Dan saya melihat bahwa para sahabat saling merapatkan bahu-bahu mereka dengan bahu yang ada di sebelahnya, dan mereka juga merapatkan kaki-kaki mereka dengan kaki yang ada di sebelahnya.” [Mutafaqun ‘Alaih]

Hukum Memotong Janggut Menurut Para Ulama 4 Madzhab


Dalil tentang disyari’atkannya memelihara Janggut :

خالفوا المشركين وفروا اللحى وأحفوا الشوارب

Artinya : “Selisihilah oleh kalian orang-orang musyrik, lebatkanlah janggut dan potonglah kumis.” [HR. Bukhori (No.5553) & Muslim (No.259)]

أحفوا الشوارب وأعفوا اللحى

Artinya : “Potonglah kumis* kalian dan peliharalah janggut.” [HR. Muslim (No.259)]

Janganlah Engkau Isbal, Wahai Saudaraku!



Definisi :

Isbal adalah memanjangkan, melabuhkan, dan menjulurkan pakaian melebihi mata kaki

Dalil tentang Isbal :

عن أبي ذرّ عن النّبيّ قال : ثلاثة لا يكلّمهم الله يوم القيامة لا ينظر إليهم ولا يزكّيهم و لهم عذاب أليم؛ قال فقرأها رسول الله ثلاث مرارا، قال أبو ذرّ : خابو وخسروا من هم يا رسول الله؟ قال : المسبل والمنّان والمنفق سلعته بالحلف الكاذب

Artinya : Dari Abu Dzar, bahwasanya Rosululloh bersabda : “Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara, tidak akan dilihat, dan tidak akan disucikan oleh Alloh, bagi mereka adzab yang pedih.”; Rosululloh mengulangi perkataannya sebanyak tiga kali. Abu Dzar berkata : “gagal dan merugilah mereka, siapakah mereka wahai Rosululloh?”. Rosululloh menjawab : “Orang yang memanjangkan pakaiannya, yang suka mengungkit-ungkit pemberian, dan yang melariskan dagangannya dengan sumpah palsu”. [HR. Muslim (No.106), Abu Dawud (No.4087), An-Nasa’i (No.4455), dan Ad-Darimy (No.2608)]

عن عبد الله بن عمر قال : قال رسول الله : من جرّ ثوبه خيلاء لم ينظرالله إليه يوم القيامة

Artinya : Dari ‘Abdulloh bin ‘Umar, ia berkata : Rosululloh bersabda : “Barangsiapa yang melabuhkan pakaiannya karena sombong maka Alloh tidak akan melihatnya pada hari kiamat”. [HR. Bukhori (No.5783) dan Muslim (No.2085)]

Akibat Mendahului Gerakkan Imam Sholat



Dahulu ada seorang Syaikh ahli hadits yang mengajarkan hadits-hadits di daerah Dimasyq. Dan Syaikh tersebut memiliki murid yang cukup banyak. Setiap kali Syaikh tsb menyampaikan ilmu maka Syaikh membuat tabir atau penutup wajah antara dirinya dengan para murid sehingga selama mereka belajar di sana tidak pernah sekali pun mereka melihat wajah gurunya. Rasa penasaran para murid pun semakin menjadi, hingga salah seorang diantara mereka yang merupakan murid yang paling semangat dalam menuntut ilmu dan paling cerdas membuntuti Syaikh hingga sampai dirumahnya. Akhirnya, Syaikh pun mengetahui hal tersebut dan kemudian Syaikh bertanya kepada muridnya itu tentang maksud dan tujuannya melakukan hal tersebut.

“Ya, Syaikh! Engkau adalah guru kami dan kami sangat menghormatimu. Kami telah belajar kepadamu beberapa lama akan tetapi kami tidak pernah sekali pun melihat wajahmu, engkau selalu menutupnya dari kami. Oleh karena itu, kami penasaran akan hal itu maka ijinkanlah kami untuk melihat wajahmu agar kami dapat mengenalimu jika bertemu dijalan sehingga kami dapat melakukan penghormatan kepadamu selayaknya penghormatan seorang murid kepada gurunya!”, Ucap Sang Murid berusaha menerangkan kepada Syaikh.

Siapakah Mahrom Kita?

Pengertian :

Mahrom* ialah orang yang tidak boleh kita menikah dengannya untuk selama-lamanya.

*) Dalam konteks ini, yang benar adalah Mahrom bukan Muhrim. Sebab, Muhrim ialah sebutan bagi orang yang sedang melakukan ihrom.

Penyebab :

Mahrom itu disebabkan oleh 3 perkara :

  1. Mahrom dengan sebab Nasab
  2. Mahrom dengan sebab persusuan
  3. Mahrom dengan sebab pernikahan