Laman

Jumat, 23 November 2012

Dua Kalimat Syahadat



Salahsatu dari Rukun Islam adalah Dua Kalimat Syahadat tapi pernahkah kita tahu apa makna, rukun, syarat, dan pembatal kalimat tersebut!!! Belum Tahu? Yuk, kita simak ringkasan dari penjelasan Syaikh Dr. Sholih bin Fauzan bin Abdulloh bin Fauzan -Rohimahulloh- :



1. Definisi “Laa Ilaaha Illallooh

Definisinya ialah beritikad dan berikrar bahwasanya tidak ada yang berhak disembah dan menerima ibadah kecuali Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, mentaati hal tersebut dan mengamalkannya. Laa Ilaaha menafikan hak penyembahan dari selain Alloh, siapa pun orangnya sedangkan Illallooh adalah penetapan hak Alloh semata untuk disembah.

Jadi, makna yang benar dari “Asyhadu allaa Ilaaha Illallooh” ialah Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Alloh.

2.      Definisi “Anna Muhammad Rosulullooh”

Definisinya ialah mengakui secara lahir dan batin bahwa beliau adalah Hamba Alloh dan Utusan-Nya yang diutus kepada manusia secara keseluruhan, serta mengamalkan konsekuensinya. Adapun konsekuensinya ialah menta'ati perintahnya, membenarkan ucapannya, menjauhi larangannya, dan tidak menyembah Alloh kecuali dengan apa yang disyari'atkan olehnya.

3.      Rukun dari Dua Kalimat Syahadat

Rukun dari “Laa Ilaaha Illallooh”, yaitu :

>  An-Nafyu (Peniadaan) : "Laa Ilaaha" membatalkan syirik dengan segala bentuknya dan mewajibkan kekafiran/pengingkaran terhadap segala apa yang disembah selain Alloh.

Al-Itsbat (Penetapan) : "Illallooh" menetapkan bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Alloh dan mewajibkan pengamalan sesuai dengan konsekuensinya.

An-Nafyu dan Al-Itsbat banyak disebutkan didalam Al-Qur’an, diantaranya :

فَمَن يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ

Artinya : “Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thoghut dan beriman kepada Alloh, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat ..." (QS. Al-Baqarah: 256)

Rukun dari “Anna Muhammad Rosulullooh” terkandung dalam “Abduhu Wa Rosuluh”. Kata “Abduhu” (Hamba-Nya) mengandung arti bahwa beliau adalah manusia yang diciptakan dari bahan yang sama dengan bahan ciptaan manusia lainnya dan juga berlaku atasnya apa yang berlaku atas orang lain. Sedangkan kata “Rosuluhu” (Rosul-Nya) mengandung arti bahwa beliau adalah orang yang diutus kepada seluruh manusia dengan misi dakwah kepada Alloh sebagai Basyir (pemberi kabar gembira) dan Nadzir (pemberi peringatan). Sebagaimana Firman Alloh ‘Azza Wa Jalla :

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى

Artinya : “Mahasuci Alloh, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsho ...” (QS. Al-Isra' : 1)

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ

Artinya : “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rosul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rosul...” (QS. Ali-Imron : 144)

Kalimat “Abduhu Wa Rosuluh” tersebut meniadakan dua sifat, yaitu :

>  Ifroth (Berlebih-lebihan) : Banyak diantara manusia yang mengangkat martabat/mengkultuskan beliau (Nabi) hingga sampai derajat penyembahan dan ber-istighotsah kepada beliau setelah beliau wafat serta dalam hal yang merupakan kekhususan bagi Alloh.

> Tafrith (Meremehkan) : Banyak pula diantara manusia yang mengingkari kerosulannya atau mengurangi haknya, sehingga ia bergantung kepada pendapat-pendapat oranglain yang jelas-jelas menyelisihi ajarannya atau ia memaksakan suatu hadits agar sesuai dengan hawa nafsunya.

4.      Syarat-Syarat Dua Kalimat Syahadat

Syarat “Laa Ilaaha Illallooh”, yaitu :

>  Ilmu : Maksudnya, orang yang bersaksi Laa Ilaaha Illallooh harus bisa memahami dengan hatinya apa yang diikrarkan oleh lisannya. Seandainya ia mengucapkannya akan tetapi tidak mengerti apa maknanya maka persaksiannya tidak sah dan tidak berguna.

>  Yakin : Maksudnya, orang yang mengikrarkannya harus meyakini kandungan kalimat tersebut. Apabila ia meragukannya maka sia-sialah persaksiannya.

> Menerima : Maksudnya ialah menerima kandungan dan konsekuensi dari syahadat, yaitu menyembah Alloh semata dan meninggalkan ibadah kepada selain-Nya.

>  Tunduk dan Patuh : Maksudnya ialah tunduk dan patuh dengan kandungan makna syahadat.

> Jujur : Yaitu membenarkan dengan hati dan mengucapkan dengan lisan kalimat tersebut. Manakala lisannya mengucapkan tetapi hatinya mendustakan maka ia adalah munafik dan pendusta.

> Ikhlash : Yaitu membersihkan amal dari segala debu-debu syirik, dengan jalan tidak mengucapkannya karena mengharapkan dunia, riya' atau sum'ah.

>  Kecintaan : Maksudnya, mencintai kalimat ini serta isinya dan juga mencintai
orang-orang yang mengamalkan konsekuensinya.

Syarat “Anna Muhammad Rosulullooh”, yaitu :

>  Mengakui kerasulannya dan meyakininya di dalam hati.
>  Mengucapkan dan mengikrarkan dengan lisan.
>  Mengikutinya dengan mengamalkan ajaran kebenaran yang telah dibawanya serta meninggalkan kebatilan yang telah dicegahnya.
>  Membenarkan segala apa yang dikabarkan dari hal-hal yang ghoib, baik yang sudah lewat maupun yang akan datang.
>  Mencintainya melebihi cintanya kepada dirinya sendiri, harta, anak, orangtua serta seluruh umat manusia.
> Mendahulukan sabdanya atas segala pendapat dan ucapan orang lain serta mengamalkan sunnahnya.
5.      10 Pembatal Keislaman

Barangsiapa yang melakukan salahsatu saja dari kesepuluh hal dibawah ini maka syahadat yang telah ia ucapkan telah batal baik

>  Mempersekutukan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala (Syirik, pelakunya disebut Musyrik) dalam beribadah.
>  Menjadikan sesuatu sebagai perantara antara dirinya dengan Alloh, meminta do'a dan syafa’at serta bertawakkal (berserah diri) kepada perantara tersebut.
> Tidak menganggap kafir orang- orang musyrik atau ragu atas kekafiran mereka atau membenarkan konsep mereka.
> Berkeyakinan bahwa tuntunan selain tuntunan Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam lebih sempurna, atau berkeyakinan bahwa hukum selain dari beliau lebih baik.
>  Membenci sesuatu yang telah ditetapkan oleh Rosululloh, meskipun ia sendiri mengamalkannya.
>  Memperolok-olok sesuatu dari ajaran Rosululloh atau memperolok - olok pahala maupun siksaan yang telah menjadi ketetapan agama Alloh.
>  Mempraktikan Sihir atau Menggunakan Sihir.
>  Membantu dan menolong orang - orang musyrik untuk memusuhi kaum muslimin.
>  Berkeyakinan bahwa sebagian manusia diperbolehkan untuk tidak mengikuti syari'at Nabi Muhammad.
>  Berpaling dari Agama Alloh, diantaranya ialah dengan tanpa mempelajari dan tanpa melaksanakan ajarannya.

Sumber : almanhaj.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Para Pengunjung yang budiman! Silahkan untuk memberikan saran, kritikan, dan komentarnya mengenai artikel yang ada di web ini. Namun, tetap memperhatikan etika dalam memberikan saran, kritikan, dan komentar.