Salahsatu dari Rukun Islam adalah Dua Kalimat Syahadat tapi pernahkah kita tahu apa makna, rukun, syarat, dan pembatal kalimat tersebut!!! Belum Tahu? Yuk, kita simak ringkasan dari penjelasan Syaikh Dr. Sholih bin Fauzan bin Abdulloh bin Fauzan -Rohimahulloh- :
1. Definisi “Laa Ilaaha Illallooh”
Definisinya ialah beritikad dan berikrar bahwasanya tidak ada yang
berhak disembah dan menerima ibadah kecuali Alloh Subhanahu Wa Ta'ala,
mentaati hal tersebut dan mengamalkannya. Laa Ilaaha menafikan hak
penyembahan dari selain Alloh, siapa pun orangnya sedangkan Illallooh adalah
penetapan hak Alloh semata untuk disembah.
Jadi, makna yang benar dari “Asyhadu allaa Ilaaha Illallooh”
ialah Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak untuk disembah kecuali
Alloh.
2. Definisi “Anna Muhammad Rosulullooh”
2. Definisi “Anna Muhammad Rosulullooh”
Definisinya ialah mengakui secara lahir dan batin bahwa beliau
adalah Hamba Alloh dan Utusan-Nya yang diutus kepada manusia secara
keseluruhan, serta mengamalkan konsekuensinya. Adapun konsekuensinya ialah menta'ati
perintahnya, membenarkan ucapannya, menjauhi larangannya, dan tidak menyembah
Alloh kecuali dengan apa yang disyari'atkan olehnya.
3. Rukun dari Dua Kalimat Syahadat
3. Rukun dari Dua Kalimat Syahadat
Rukun dari “Laa Ilaaha Illallooh”, yaitu :
> An-Nafyu (Peniadaan) : "Laa Ilaaha" membatalkan syirik
dengan segala bentuknya dan mewajibkan kekafiran/pengingkaran terhadap segala
apa yang disembah selain Alloh.
> Al-Itsbat (Penetapan) : "Illallooh" menetapkan bahwa tidak
ada yang berhak disembah kecuali Alloh dan mewajibkan pengamalan sesuai dengan
konsekuensinya.
An-Nafyu dan Al-Itsbat
banyak disebutkan didalam Al-Qur’an, diantaranya :
فَمَن
يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ
الْوُثْقَىٰ
Artinya : “Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thoghut dan
beriman kepada Alloh, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali
yang amat kuat ..." (QS. Al-Baqarah: 256)
Rukun dari “Anna Muhammad Rosulullooh” terkandung dalam “Abduhu Wa Rosuluh”. Kata “Abduhu”
(Hamba-Nya) mengandung arti bahwa beliau adalah manusia yang diciptakan
dari bahan yang sama dengan bahan ciptaan manusia lainnya dan juga berlaku
atasnya apa yang berlaku atas orang lain. Sedangkan kata “Rosuluhu” (Rosul-Nya)
mengandung arti bahwa beliau adalah orang yang diutus kepada seluruh manusia
dengan misi dakwah kepada Alloh sebagai Basyir (pemberi kabar gembira)
dan Nadzir (pemberi peringatan). Sebagaimana Firman Alloh ‘Azza Wa
Jalla :
سُبْحَانَ
الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى
الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى
Artinya : “Mahasuci Alloh, yang telah memperjalankan hamba-Nya
pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsho ...” (QS. Al-Isra' :
1)
وَمَا
مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ
Artinya : “Muhammad itu tidak lain hanyalah
seorang rosul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rosul...” (QS. Ali-Imron : 144)
Kalimat “Abduhu Wa Rosuluh” tersebut meniadakan dua sifat,
yaitu :
> Ifroth (Berlebih-lebihan)
: Banyak diantara manusia yang mengangkat martabat/mengkultuskan beliau (Nabi)
hingga sampai derajat penyembahan dan ber-istighotsah kepada beliau
setelah beliau wafat serta dalam hal yang merupakan kekhususan bagi Alloh.
> Tafrith (Meremehkan)
: Banyak pula diantara manusia yang mengingkari kerosulannya atau mengurangi
haknya, sehingga ia bergantung kepada pendapat-pendapat oranglain yang
jelas-jelas menyelisihi ajarannya atau ia memaksakan suatu hadits agar sesuai
dengan hawa nafsunya.
4.
Syarat-Syarat Dua Kalimat Syahadat
Syarat “Laa Ilaaha Illallooh”, yaitu :
> Ilmu :
Maksudnya, orang yang bersaksi Laa Ilaaha Illallooh harus bisa memahami
dengan hatinya apa yang diikrarkan oleh lisannya. Seandainya ia mengucapkannya
akan tetapi tidak mengerti apa maknanya maka persaksiannya tidak sah dan tidak
berguna.
> Yakin :
Maksudnya, orang yang mengikrarkannya harus meyakini kandungan kalimat
tersebut. Apabila ia meragukannya maka sia-sialah persaksiannya.
> Menerima :
Maksudnya ialah menerima kandungan dan konsekuensi dari syahadat, yaitu
menyembah Alloh semata dan meninggalkan ibadah kepada selain-Nya.
> Tunduk dan
Patuh : Maksudnya ialah tunduk dan patuh dengan kandungan makna syahadat.
> Jujur : Yaitu
membenarkan dengan hati dan mengucapkan dengan lisan kalimat tersebut. Manakala
lisannya mengucapkan tetapi hatinya mendustakan maka ia adalah munafik dan
pendusta.
> Ikhlash : Yaitu membersihkan amal dari segala debu-debu syirik,
dengan jalan tidak mengucapkannya karena mengharapkan dunia, riya' atau sum'ah.
> Kecintaan : Maksudnya, mencintai kalimat ini serta isinya dan juga
mencintai
orang-orang yang mengamalkan konsekuensinya.
orang-orang yang mengamalkan konsekuensinya.
Syarat “Anna Muhammad Rosulullooh”, yaitu :
> Mengakui
kerasulannya dan meyakininya di dalam hati.
> Mengucapkan dan
mengikrarkan dengan lisan.
> Mengikutinya
dengan mengamalkan ajaran kebenaran yang telah dibawanya serta meninggalkan
kebatilan yang telah dicegahnya.
> Membenarkan
segala apa yang dikabarkan dari hal-hal yang ghoib, baik yang sudah lewat
maupun yang akan datang.
> Mencintainya
melebihi cintanya kepada dirinya sendiri, harta, anak, orangtua serta seluruh
umat manusia.
> Mendahulukan
sabdanya atas segala pendapat dan ucapan orang lain serta mengamalkan
sunnahnya.
5.
10 Pembatal Keislaman
Barangsiapa
yang melakukan salahsatu saja dari kesepuluh hal dibawah ini maka syahadat yang
telah ia ucapkan telah batal baik
> Mempersekutukan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala (Syirik,
pelakunya disebut Musyrik) dalam beribadah.
> Menjadikan sesuatu sebagai perantara antara dirinya dengan
Alloh, meminta do'a dan syafa’at serta bertawakkal (berserah diri) kepada
perantara tersebut.
> Tidak menganggap kafir orang- orang musyrik atau ragu atas
kekafiran mereka atau membenarkan konsep mereka.
> Berkeyakinan bahwa tuntunan selain tuntunan Nabi Muhammad Shalallahu
'Alaihi Wassalam lebih sempurna, atau berkeyakinan bahwa hukum selain dari
beliau lebih baik.
> Membenci sesuatu yang telah ditetapkan oleh Rosululloh,
meskipun ia sendiri mengamalkannya.
> Memperolok-olok sesuatu dari ajaran Rosululloh atau
memperolok - olok pahala maupun siksaan yang telah menjadi ketetapan agama Alloh.
> Mempraktikan
Sihir atau Menggunakan Sihir.
> Membantu dan menolong orang - orang musyrik untuk memusuhi
kaum muslimin.
> Berkeyakinan bahwa sebagian manusia diperbolehkan untuk tidak
mengikuti syari'at Nabi Muhammad.
> Berpaling dari Agama Alloh, diantaranya ialah dengan tanpa
mempelajari dan tanpa melaksanakan ajarannya.
Sumber : almanhaj.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Para Pengunjung yang budiman! Silahkan untuk memberikan saran, kritikan, dan komentarnya mengenai artikel yang ada di web ini. Namun, tetap memperhatikan etika dalam memberikan saran, kritikan, dan komentar.