-->
“Wahai, Shohabiyah Nabi! Sudikah anda memberitahukan kepadaku
tentang suatu hadits yang anda sendiri mendengarnya langsung dari Rosululloh?”, tanya Imam Asy-Sya’bi kepada Fathimah binti Qois yang berada
dibalik Hijab (tabir).
“Ya, jika itu yang kau mau, aku akan sampaikan kepadamu mengenai
suatu hadits tersebut...!”,
jawab Fathimah bin Qois.
“Baiklah, Wahai Shohabiyah Rosul! Sampaikanlah kepadaku...”, ucap Imam Asy-Sya’bi dengan gembira karena akan mendapatkan
salahsatu dari dua pusaka Nabi yg mulia itu.
Kemudian,
dengan segera beliau (Fathimah binti Qois) menuturkan sebuah kisah :
Siang
hari itu, aku mendengar suara orang yang berseru dengan suara lantang yang
ternyata setelah aku lihat, orang itu adalah penyeru Rosululloh. ”Ash-Sholatu
Jami’ah, Ash-Sholatu Jami’ah”, itulah suara yang aku dengar dari ucapan
penyeru tersebut yang merupakan panggilan untuk melaksanakan sholat berjama’ah
bersama dengan Kekasih-ku, Rosululloh Muhammad. Segera tanpa fikir panjang, aku
pun bergegas pergi ke masjid yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumahku,
begitu pula dengan yang lainnya, mereka semua pun bergegas untuk pergi ke
masjid. Setelah semua telah berkumpul, kami pun sholat bersama dengan
Rosululloh, sedangkan aku saat itu berada di Shof (barisan) paling
belakang, tepat di belakang Shof laki-laki. Setelah beberapa lama
kemudian, sholat pun akhirnya usai lalu Rosululloh pun bersegera duduk di atas
mimbar dengan dibarengi senyumnya yang indah dan menawan itu,